BIJAKSANA MENGATASI AMARAH
Sejatinya, marah itu tidak
dapat dihilangkan, karena marah itu adalah salah satu bentuk emosi. Emosi itu
sendiri adalah energi. Menurut hukum energi, energi itu tidak dapat dimusnahkan
tetapi hanya dapat diubah bentuknya. Karena itulah, kamu tidak dapat menghilangkan
marah, tetapi bisa mengontrolnya agar tidak merusak diri sendiri dan tidak
menyakiti orang lain.
Untuk mengatasi amarah yang
terkadang tidak dapat dihindari, berikut ada tips sederhana yang bisa kamu lakukan:
1.
Jangan Simpan Amarahmu
Dalam berinteraksi dengan
orang lain, ada beberapa orang yang memendam
rasa marahnya, entah itu karena merasa tidak mampu berbuat apa-apa selain memendam
kemarahannya, atau karena orang itu tahu betul jika kemarahannya meledak, maka
dia bisa menyakiti orang lain.
Tetapi hal tersebut
sebenarnya justru punya dampak yang kurang baik. Sangat mungkin terjadi,
kemarahan yang ditahan tersebut akhirnya meledak dan dilampiaskan pada orang
yang salah.
Misalnya saja kamu marah
pada suamimu, tapi kamu berusaha menahan diri dan tidak meledakkan amarah
tersebut kepadanya, meskipun suamimu terus-menerus melakukan kesalahan yang
sama.
Suatu hari, kamu mendapati
salah satu anakmu tidak mengerjakan rutinitasnya dengan benar, lalu kamu memarahinya
dengan agak keterlaluan, (maksudnya, di luar kewajaran dan tidak sebanding
dengan kesalahan yang diperbuat si anak).
Hal ini lebih disebabkan oleh suasana hati kamu yang buruk karena memendam marah terhadap suami, maka kamu pun melampiaskan rasa marah tersebut dengan memarahi anak.
Hal ini lebih disebabkan oleh suasana hati kamu yang buruk karena memendam marah terhadap suami, maka kamu pun melampiaskan rasa marah tersebut dengan memarahi anak.
Si anak sebenarnya hanya
menjadi korban dari kemarahan kamu terhadap suami. Semua emosi yang telah lama
dipendam tersebut akhirnya menjadi bom waktu yang akhirnya meledak dan mengenai
si anak.
Kamu seharusnya bisa membedakan
antara mengendalikan amarah dengan memendam amarah, karena sejatinya, cara mengatasi amarah
bukanlah dengan memendamnya ataupun meredamnya. Yang kamu harus tahu, bahwa meredam emosi itu berarti
menahan aliran energi, dan ketika energi tersebut ditahan dan tersimpan dalam
waktu yang lama, maka efek buruknya akan mengenai tubuh dan pikiran.
Akan tetapi, tidak memendam
amarah pun bukan berarti jadi bebas melampiaskannya dengan cara marah-marah pada
orang yang menyebabkan kamu marah, karena kalau tidak hati-hati malah akan
memicu konflik dan bisa beradu fisik.
Orang yang mudah emosi,
mudah marah dan tersinggung, biasanya akan secara terang-terangan
mengekspresikan kemarahannya. Di satu sisi, hal tersebut baik karena berarti kamu
telah mengalirkan energi. Tetapi, sisi buruknya adalah jika kemarahan itu
dilampiaskan dengan cara yang tidak sehat, seperti melakukan kekerasan misalnya.
Apabila kamu terbiasa
menahan amarah dengan cara memendamnya, justru bisa menyebabkan terganggunya
sistem kesehatan tubuh, misalnya saja kamu jadi terserang migrain.
Jadi, bagaimana cara
menghilangkan marah yang terpendam?
Sebaiknya, marah dilampiaskan
dengan cara yang aman. Misalnya dengan menuliskan hal-hal yang membuat kamu kesal
dan marah. Setelah selesai menulis, aturlah napasmu dan bacalah doa
menghilangkan amarah.
2.
Berlatih Rileksasi
Secara rutin, latihlah
tubuh dan pikiran untuk bisa lebih rileks. Caranya adalah dengan melatih
pernapasan setiap pagi setelah bangun tidur, dan pada malam hari menjelang
tidur. Hal tersebut sangat bermanfaat untuk melatih rileksasi. Jadikan
rileksasi sebagai alat untuk mengendalikan emosimu.
3. Selalu
Berpikir Positif
Banyak orang yang tidak
bisa mengontrol amarahnya karena sepanjang hidupnya selalu berpikiran negatif.
Hal ini biasanya akibat kurangnya rasa cinta dalam dirinya. Entah itu kurangnya
cinta dari orangtuanya, pasangan, atau pun lingkungan, sehingga membuat mereka
menjadi pribadi yang pemarah dan pendendam.
Selalu berpikiran positif
adalah salah satu cara untuk menetralisir amarah.
Semoga tips-tips di atas
dapat membantumu dalam mengatasi amarah dan mengontrol emosi ya, teman.
Penulis, Rara Radyanti.
Komentar
Posting Komentar