Cara Tepat Menangani Demam Pada Anak
Sebetulnya, tidak semua anak yang mengalami demam harus
ditangani dengan obat penurun panas. Karena mengobati panas anak secara
berlebihan juga malah bisa merugikan.
Sebelum Anda memutuskan memberikan obat penurun panas pada anak,
ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Ukur Suhu Tubuh dengan Benar
Anda
harus tahu cara mengukur suhu tubuh dengan benar. Sebab, kesalahan pengukuran
suhu tubuh sering menyebabkan pemakaian obat penurun panas yang tidak perlu.
Yang sering terjadi, Anda mengukur suhu tubuh anak dengan meletakkan telapak
tangan atau punggung tangan ke dahi si
anak. Cara ini sebetulnya tidak akurat. Yang betul, mengukur suhu tubuh anak
itu dengan menggunakan alat bantu seperti thermometer atau Infrared Ear Thermometer (IRET). Untuk IRET yang penggunaannya dengan cara
mendekatkan alat ke rongga telinga si anak sebenarnya paling akurat, namun
karena harganya yang mahal, maka biasanya hanya digunakan di rumah sakit.
Sedangkan thermometer biasa ataupun yang digital sekarang ini sudah banyak
dijual bebas di apotik. Anda bisa dengan mudah memilikinya. Untuk Anda yang
memiliki anak balita, sebaiknya mempunyai sendiri, ya. Tetapi, penggunaan
thermometer ini pun ada kiatnya, yaitu harus memperhatikan tempat mengukur suhu
dan standar suhu yang tepat. Misalnya, jika mengukur suhu lewat ketiak, lengan
bagian bawah, maupun mulut, maka anak dikatakan demam bila suhu tubuhnya lebih
dari 37 derajat celcius. Sedangkan apabila mengukurnya lewat anus, maka anak
baru bisa dikatakan demam apabila suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat celcius. Pengukuran
suhu tubuh ini sebaiknya dilakukan di pagi hari, karena di malam hari biasanya
suhu tubuh anak mengalami peningkatan sebesar 1 derajat celcius.
2. Beri Lebih Banyak Cairan
Untuk
menolong anak yang demam, Anda harus memberikan lebih banyak cairan kepada si
anak untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Karena pada saat demam, anak akan
kehilangan cairan tubuh dengan sangat cepat.
3. Pakaikan Pakaian yang Nyaman
Jangan
memakaikan pakaian yang terlalu tebal atau malah diberi selimut hingga
berlapis-lapis. Apabila Anda melakukan hal tersebut, justru akan membuat panas
tubuhnya jadi terperangkap, sehingga kemungkinan suhu tubuhnya malah jadi naik
lagi.
4. Ketahui Saat yang Tepat Untuk Memberikan Penurun Panas
Beri
anak obat penurun panas hanya jika panasnya di atas 38 derajat celcius, gelisah
terus dan merasa tidak nyaman dalam kondisi apapun.
5. Kompres dengan Cara yang Benar
Anda
bisa mengompres anak apabila sudah diberi obat penurun panas namun suhu
tubuhnya tidak kunjung turun, bahkan semakin tinggi. Mengompres anak ini pun
hanya boleh dengan menggunakan air hangat.
6. Pahami, Kapan Anak Harus dibawa ke Dokter
Segera
ke dokter apabila suhu tubuhnya di atas 40 derajat celcius, kesakitan dan
menangis terus-menerus, sulit dibangunkan seperti hampir tak sadarkan diri,
leher kaku, sakit kepala dan merasa silau dengan cahaya lampu biasa, tidak
dapat menelan dan air liurnya menetes terus, muntah terus-menerus, sama sekali
tak mau minum, kesulitan bernapas meskipun hidungnya tidak tersumbat, terdapat
bintik-bintik merah yang jika ditekan warnanya menetap, si anak mengalami
kejang demam untuk yang pertama kalinya, atau apabila demamnya sudah
berlangsung lebih dari 72 jam.
Nah, kini Anda tahu kan, bahwa tidak setiap demam itu harus
dihilangkan dengan obat penurun panas? Semoga artikel ini bermanfaat, sehingga
ketika anak demam, dapat ditangani denga tepat, sehingga terhindar dari dampak
yang merugikan. (sumber: Smart Patient, Agnes Tri Harjaningrum)
Penulis,
Rara Radyanti
Komentar
Posting Komentar