BALAS DENDAM TIDAK AKAN PERNAH BISA MENYELESAIKAN MASALAH




"Sekuat apapun kita menolak, yang ditakdirkan datang ke dalam hidup kita, akan tetap datang."
Seperti manusia-manusia keji itu... Sekuat apapun kita berusaha menghindari, kalau takdir mengharuskan mereka hadir dalam kehidupan kita, ya pasti akan datang.
Seperti jamak kita ketahui, semakin hari, semakin banyak serigala-serigala berbulu domba di ladang kehidupan kita. Mereka itu lah manusia-manusia berhati iblis, yang tega menghancurkan dan meremukkan hati saudaranya sendiri.
Ada tukang tipu, tukang fitnah, tukang adu domba, tukang cabul, maling, pembunuh😱😱😱😱😱
yang bebas berkeliaran dengan korban-korban yang tak berani melakukan perlawanan.
Sedih, terpuruk, kalut, dan putus asa, adalah wujud kekecewaan yang pasti dirasakan, ketika kita telah diperdaya oleh manusia-manusia iblis itu.
Apalagi kalau kita sampai dijerumuskan untuk ikut melakukan kemaksiatan itu. Oh, no...😱😱😱
Kalau kamu masih punya hati, ketika tersadar dari melakukan kesalahan, pasti bakal timbul perasaan menyesal. Kamu pasti akan merasa kecewa.
Dari rasa kecewa, biasanya akan timbul amarah. Ini manusiawi sekali. Tapi, sebesar apapun amarah yang timbul, rasanya tak perlu terlalu diikuti. Sebagai manusia yang dikaruniai akal dan hati yang sehat, gunakanlah sebaik mungkin.
Marah sesaat boleh. Benci pada yang menyakiti kita pun tak mengapa. Tapi kendalikanlah hatimu itu dengan akal sehat. Tak perlulah rasa benci itu kau jadikan alasan untuk melakukan balas dendam.
Revenge itu nggak pernah ada gunanya. Malah akan menimbulkan masalah lagi di atas masalah yang sudah ada. Masalahmu jadi semakin bertumpuk dan nggak akan pernah selesai-selasai.
Lantas, apa yang mesti dilakukan saat dikecewakan orang?
Yaa....BERSYUKUR saja.
?
?
Duuuh....kecewa kok malah bersyukur, sih???
.
.
Iya. Itulah jalan yang terbaik.
Syukuri saja bahwa kamu habis dijahatin orang.
Syukuri saja bahwa kamu baru saja dikecewakan.
Syukurilah apapun yang terjadi dalam hidupmu.
Jangan biarkan hatimu menghitam karena kejahatan yang dilakukan oleh orang lain. Kalau kamu membalas kejahatan orang lain dengan ganti menjahatinya, berarti tak ada bedanya kamu dengan si jahat. Jangan biarkan itu terjadi.
Merasa marah pada orang yang telah menyakiti itu wajar.
Merasa malu karena ikut terjerumus dalam kemaksiatan itu harus. Segeralah bertobat. Allah sangat mencintai hamba-Nya yang bertobat. Lalu bersyukurlah.
.
.
Bersyukur di saat terluka itu sulitnya bukan main. Tapi bukan tak mungkin dilakukan.
Caranya, MAAF-kanlah dulu dirimu sendiri. Maafkan dirimu yang mungkin telah teledor, hingga membuka pintu masuknya orang jahat ke dalam hidupmu.
Kalau kamu sudah berhasil maafkan dirimu sendiri, kamu akan mudah untuk memaafkan orang lain, meskipun orang yang telah menyakitimu itu tetap enggan meminta maaf. Dengan begitu, kamu sudah mendapat poin lebih dengan memaafkannya lebih dulu. Iya, kan?
Kamu pun jadi akan lebih mudah untuk bersyukur.
Bersyukur saja atas segala hal yang terjadi padamu.
Tanpa pernah melakukan kesalahan, mungkin kamu tak akan ingat, bagaimana caranya memohon ampunan.
Tanpa pernah melakukan kebodohan, mungkin kamu tak akan tahu caranya belajar menjadi baik.
Maka bersyukurlah atas kekecewaan yang kau alami.
Bersyukurlah karena Tuhan masih mau menegurmu.
Teruslah bersyukur. Supaya kamu tak lagi pernah tersungkur.

Ditulis Oleh:
Rara Radyanti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Buku yang Rusak Akibat Terlalu Lama Disimpan

4 Alasan Kenapa Harus Melakukan Pre-Launching Produk

Review: Biolage Scalp Refresher, Serum Rambut dengan Sensasi Dingin Menyegarkan