Beauty Inside Beauty Outside



Beauty Inside Beauty Outside

“Mirror mirror on the wall, who’s the fairest of them all?”
Dan Evil queen pun murka saat babang mirror memberitahu kalau ada yang lebih cantik dari dirinya, karena kecantikannya pure terpancar dari dalam hati. Lalu si evil queen pun mengutus pemburu buat menghabisi nyawa si cantik.

Hi ... Hi ... Saking terobsesinya si evil Queen sama kecantikan, sampai memiliki kekhawatiran seperti itu, ya?

Tak hanya evil queen, manusia pun begitu. Beberapa wanita kerap merasa tersaingi manakala dirasa ada wanita lain yang lebih menarik perhatian dibandingkan dengan dirinya. Kendati tak seekstrem evil queen tentunya, yang sampai mau bunuh-bunuh segala itu.

Sebenarnya, cantik itu yang seperti apa, sih?

Kecantikan lahiriah seorang wanita itu relatif, karena nggak ada batasan yang pasti mengenai pengkategoriannya. Tiap orang tentunya memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memandang sebuah kecantikan. Cantik menurut seseorang, belum tentu cantik di mata orang yang lain. Meskipun begitu, setiap wanita memiliki kecantikan dan daya tariknya sendiri-sendiri, karena Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Namun pendapat mengenai kecantikan wanita, mungkin berbeda bagi laki-laki. Hampir semua laki-laki memiliki persepsi yang sama mengenai kecantikan fisik wanita. Hal tersebut sangatlah manusiawi. Bahkan, Al-Quran menerangkan bahwa ada kecenderungan yang kuat bagi laki-laki untuk menyukai wanita yang cantik dan menjadikannya sebagai kesenangan dunia.

“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia, cinta terhadap apa-apa yang diinginkan, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-,binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hiduo di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik.” QS. Ali Imran:14.

Seperti jamak diketahui, banyak lelaki yang menilai kecantikan fisik wanita itu dilihat dari  kulitnya yang putih dan mulus, wajah menarik dengan hidung mancung, bibir merekah, bulu mata yang lentik, dan bentuk tubuh yang ideal, serta memancarkan aura memesona bagi setiap mata yang memandangnya.

Bahkan Rasulullah pun secara manusiawi mengakui kecantikan istrinya, Aisyah. Hal tersebut tampak dari panggilan yang beliau berikan kepadanya, yaitu “ya khumaira”, yang artinya adalah wahai yang pipinya kemerah-merahan. Ini tentu menggambarkan adanya kecintaan pada fisik Aisyah dengan kulitnya yang begitu putih, sehingga pipinya pun jadi tampak merah merona.

Maka beruntunglah wanita-wanita yang telah Allah karuniakan kecantikan fisik sejak lahir. Janganlah menjadi sombong karenanya, tetapi gunakanlah karunia itu untuk meraih ridho-Nya. Tetaplah rendah hati dan tidak sombong dan selalu menjaga diri dengan baik. Apalagi buat yang sudah berstatus sebagai istri. Karena kantikan seorang istri adalah perhiasan bagi suaminya, maka jadikanlah itu sebagai jembatan meraih ridha-Nya.

Namun di dunia ini, tidak semua wanita dilahirkan dengan kondisi lahiriah yang sempurna kecantikannya. Tetapi jangan jadi risau, karena ada kecantikan lain yang lebih memesona bila dibandingkan dengan kecantikan fisik, yaitu kecantikan hati (inner beauty).

Kecantikan fisik itu sifatnya hanya semu belaka, sedangkan kecantikan hati jauh lebih abadi. Selain itu, kecantikan hati juga merupakan kunci kebahagiaan. Wanita yang memiliki kecantikan hati, akan lebih memesona banyak orang, karena kecantikannya begitu tulus, sehingga auranya terpancar dari dalam lubuk hatinya.

Kecantikan hati biasanya terlahir dari mereka yang memiliki akhlak yang baik. Dan akhlak yang baik ini hanya tercipta bagi mereka yang memiliki dasar agama yang kuat. Agama islam mengajarkan umatnya untuk selalu berperilaku baik dalam kehidupan sehari-harinya, sehingga seorang muslimah yang berakhlak mulia, tidak akan mudah terjebak dalam pusaran dunia hedonis dan sifat-sifat materialistis yang tentunya lebih melihat kecantikan fisik daripada kecantikan hati.

Demi terlihat cantik dan sempurna fisiknya, kini banyak wanita berlomba-lomba mempermak penampilannya dengan cara instan, seperti operasi plastik. Tentu saja ini menandakan kalau orang tersebut tidak bisa mensyukuri karunia Allah. Apalagi kalau kecantikan fisik itu tidak dibekali dengan kecantikan hati, dikhawatirkan malah akan membawa kehinaan bagi si wanita itu, misalnya dengan mengeksploitasi kecantikan wajah dan kemolekan tubuhnya demi mendapatkan kesenangan dunia. Naudzubilahimindzalik.

Kecantikan memang anugerah dari Allah yang harus disyukuri, maka dari itu tidak boleh ada wanita yang tidak merasa cantik. Kendati tidak cantik secara lahiriah, kecantikan hati bisa dibentuk dengan akhlak yang baik. Semudah itu, sahabatku.

Ah, seandainya saja wanita tahu bahwa kecantikan sejati itu bersumber dari kecantikan hati, maka mereka tidak perlu bersusah payah merogoh kocek demi mempermak karunia sempurna yang Allah berikan padanya. Meski tidak cantik secara lahiriah, tetapi kalau hatinya cantik, maka aura memesona akan membuatnya menarik dan disenangi di manapun wanita tersebut berada. 

Karena itu, duhai, sahabat-sahabat wanitaku, selain menjaga kecantikan lahiriah, hendaklah selalu menghiasi diri dengan kecantikan hati. Selalu menjaga perilakunya, juga lisannya, sehingga di manapun berada, senantiasa selalu menyejukkan hati siapa pun yang berada di sekitarnya.
**

Tak dapat dipungkiri, wanita yang cantik baik lahir maupun batinnya memanglah menjadi idaman lelaki untuk dijadikan pendamping hidupnya. Wanita yang lahiriahnya sudah cantik sejak dari lahir, hendaknya selalu mennsyukuri karunia tersebut dengan rajin merawat diri, dan mengimbanginya dengan kecantikan hati yang bisa dibentuk dengan ketakwaan dan akhlak mulia.

Sedangkan wanita yang merasa kecantikannya biasa-biasa saja, tak perlu risau. Asah terus kecantikan yang ada di dalam hati, sehingga auranya akan terpancar keluar. Ibarat batu permata, kilauan cahayanya baru akan tampak setelah diasah.

Yang terpenting adalah selalu bersyukur. Syukuri apa yang ada pada diri, karena semua itu adalah karunia Illahi. Rasa syukur itu biasanya akan diwujudkan dengan selalu menjaga karunia tersebut. Merawat kecantikan, salah satu caranya adalah dengan merawat kesehatan. Dengan tubuh yang sehat, ibadah bisa semakin khusyuk, hati pun tenang  dan gembira, sehingga selalu termotivasi untuk terus berbuat baik. Tentu saja hal tersebut akan dapat memancarkan aura kecantikan dari dalam diri.

Ya, Islam memang sangat mencintai umatnya yang suka menjaga dan memelihara kesehatan dan keindahan dirinya. Namun demikian, dalam berpenampilan hendaknya tetap menyesuaiakan dengan etika dan aturan dalam agama. Sebaiknya, jangan sampai timbul tabarruj atau senang berlebih-lebihan dalam berpenampilan, karena hal tersebut justru akan mengundang fitnah dan berpotensi memancing orang lain untuk melakukan kejahatan terhadap dirinya.

Sahabat-sahabat wanita, mari menjaga kecantikan diri dengan menjaga kesehatan, baik kesehatan jiwa maupun kesehatan raga. Keduanya secara tidak langsung akan membantu mengeluarkan aura cantik yang terpendam dari dalam diri. Dengan raga yang sehat, akan membuat ibadah menjadi lebih berkualitas. Dengan ibadah yang semakin baik, jiwa pun selalu terjaga kesehatannya. Dengan jiwa yang sehat, aura negatif akan menyingkir. Sifat iri, dengki, dan berbagai sifat buruk lain akan enggan menempati hati.

Siapkah menjemput cantiknya dirimu?



Rara radyanti

#Wanita
#Cantikjiwacantikraga





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Buku yang Rusak Akibat Terlalu Lama Disimpan

4 Alasan Kenapa Harus Melakukan Pre-Launching Produk

Review: Biolage Scalp Refresher, Serum Rambut dengan Sensasi Dingin Menyegarkan