Postingan

JEALOUS ITU NGGAK DELICIOUS

Gambar
Satu Kisah Inspiratif dari Buku YOU CAN LEAN ON ME Dia masih cantik. Sangat cantik malah. Padahal usianya beberapa tahun di atasku, tiga orang putranya pun sudah besar-besar. Badannya masih saja langsing, seperti tak ada perubahan sama sekali. Malah semakin bertambah cantik saja. Bandingkan dengan diriku. Putraku baru dua dan masih balita semua, tapi bentuk tubuhku sudah seperti ibu-ibu berputra lima. Gendutnya minta ampun. Lebih tepatnya sih, hanya pipi yang tembem, lengan yang gembil, perut buncit, paha yang kempal dan pantat yang lebar. Agak terlalu hiperbola sih penggambaran tentang fisikku sekarang, tapi apalagi itu namanya kalau bukan gendut. Perubahan fisik yang membuatku menjadi tidak begitu percaya diri lagi. Tiba-tiba dada ini menjadi bergemuruh. “Mas Ivan tidak boleh tahu. Mas Ivan tidak boleh menemukan akun facebook perempuan ini!” jerit suara hatiku. Teringat semasa remaja dulu, bagaimana mas Ivan yang meskipun sekarang telah menjadi suamiku, tapi dulu begit

JUST ALL ABOUT CONSIST, MOM

Gambar
Satu Cerita yang diambil dari Buku Kumpulan Kisah Inspiratif YOU CAN LEAN ON ME “Jeng, gimana, minuman dietnya sudah habis belum?” tanya mbak Dipa. “Belum, mbak, tinggal sedikit lagi,” jawabku. “Efeknya sudah terasa kan, jeng? Itu produk bagus banget lho, jeng. Nanti kalau sudah habis pesennya sama mbak lagi, ya,” ujar mbak Dipa berpromosi. “Oke.” kataku menutup perbincangan pendek itu. Sebetulnya, ingin kukatakan bahwa produk diet dagangannya itu tidak banyak berpengaruh pada program penurunan berat badan yang sedang kujalani. Sudah harganya super duper muahal, hasilnya pun tidak seheboh testimoni-testimoni yang disertakan diiklannya. Menurut testimoni para pemakainya sih, katanya berat badan bisa turun lebih dari 5 kilogram, bahkan ada yang bisa turun lebih dari 10 kilogram setelah mengkonsumsi minuman tersebut hanya satu box saja, dengan anjuran cara pemakaian yang tepat tentu saja. Memang sih, berat badanku sudah mengalami penurunan sejak meminum minuman diet

Ukiran Rasa

Gambar
Ukiran Rasa Sebuah review. Judul buku          : Ukiran Rasa Penulis                : Nurdianah Dixit Jumlah halaman  : 110 halaman Cetakan               : pertama      Buku ini berisi sembilan kisah dan dua puluh delapan puisi tentang berbagai "rasa" manusia. Sebuah buku yang mengharu biru perasaan pembacanya.      Kisah-kisah yang disuguhkan dalam buku ini sungguh menggambarkan bagaimana keajaiban tujuh puluh rasa itu. Bagaimana tidak, baru memasuki kisah pertama, perasaan pembaca langsung dibuat campur aduk. Mewek, semewek-meweknya.      Di dalam bab ini, dikisahkan seorang ibu yang kehilangan buah hatinya dengan cara yang tragis. Di mana si ibu masih memegang janji yang belum sempat ditunaikannya. Dan yang lebih menyedihkan lagi, ketika didapatinya sang suami yang diharapkan dapat menjadi penguat hatinya, ternyata justru lebih tak berdaya menghadapi kenyataan.      Kemudian ada lagi kisah cinta dan perjuangan dalam berumah tangga yang cukup mengaduk p

CANTIK DENGAN PASHMINA INSTANT DARI MUNIRA JILBAB

Gambar
Seorang wanita muslimah akan selalu nampak lebih anggun ketika menggunakan jilbab dalam kesehariannya. Apalagi berhijab bagi seorang muslimah itu adalah sebuah anjuran yang dapat berperan meningkatkan ketakwaan pemakainya. Jilbab yang pada waktu lalu tidak banyak dilirik karena modelnya yang dinilai terlalu kaku, kini anggapan tersebut mulai ditinggalkan. Hal ini karena perkembangan varian model jilbab modern dalam kurun waktu belakangan ini sangat menunjang hal tersebut. Seperti halnya MUNIRA, salah satu brand jilbab yang saat ini tengah ngetrend, dapat menjawab semuanya. Variasi bentuk jilbabnya yang cantik dan anggun dapat mendukung semua jenis bentuk wajah, baik yang oval, bulat, segitiga, maupun persegi. Setelah survei kesana kemari, rasanya saya mulai melirik brand keren ini, nih. Tak perlu repot mempelajari berbagaia tutorial hijab yang begitu rumit itu, MUNIRA jilbab menyediakan berbagai varian jilbab instan. Meskipun instan ,MUNIRA jilbab sama sekali tak berke

LAGI-LAGI KARENA JOKOWI

Gambar
Hari memang masih sangat pagi, namun aku sudah harus berada di bandara. Di sebuah ruang tunggu penumpang, seorang wanita cantik berkacamata datang menghampiri dengan senyum mengembang, “Mbak Rara, kan? Inget sama Desy (bukan nama sebenarnya) nggak, mbak?” “Inget dong,” ucapku sambil menyambut uluran tangannya. Seperti kebanyakan perempuan lain kalau lama nggak saling ketemu, kami pun berpelukan dan disambung dengan cipika cipiki. “Masih tinggal di Jakarta, Mbak?” tanyanya. “Enggak. Aku di Palembang sekarang,” jawabku singkat. “Wah, gue mau ada acara kantor nih, di sana. Ntar temenin cari oleh-oleh ya, Mbak,” pintanya. “Oke,” jawabku. “Kalau kamu stay di mana nih, sekarang?” lanjutku bertanya. “Masih di Jakarta, Mbak. Kerjaan di Jakarta, dapet suami orang Jakarta. Ya udin deh, jadi warga Jakarta gue,” jawabnya. Tak lama kemudian, kami pun saling bertukar nomer kontak.              Desy adalah teman satu kos sewaktu aku dulu masih tinggal di daerah Benhil