Sudah Tepatkah Isi Kotak Obat di Rumahmu?
Untuk pertolongan pertama
pada masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga, sebaiknya tiap-tiap keluarga
menyediakan kotak obat di rumahnya. Tentu saja, obat-obatan dan perlengkapan
wajib pengisi kotak obat di rumah adalah obat dan perlengkapan yang bisa dibeli
bebas di apotik.
Obat bebas ada dua jenis,
yaitu obat bebas yang boleh terus diminum seperti vitamin, dan obat bebas
terbatas, yaitu obat bebas yang penggunaannya dibatasi karena mengandung
beberapa zat yang tidak boleh dikonsumsi secara terus menerus.
Untuk membedakannya, dapat
dikenali dari tanda lingkaran yang ada pada kemasan obat. Yaitu, lingkaran
hijau dengan garis tepi hitam berarti obat tersebut adalah obat bebas yang
boleh terus dikonsumsi. Kemudian tanda lingkaran biru dengan garis tepi hitam
adalah obat bebas terbatas. Sedangkan tanda lingkaran merah dengan garis tepi
hitam adalah obat yang hanya bisa dibeli dengan menggunakan resep dokter.
Dalam membeli obat bebas, kamu
harus membedakan penggunanya. Apabila membeli obat, sebaiknya jangan yang bisa
dikonsumsi orang dewasa sekaligus anak-anak.
Lalu, obat atau perlengkapan apa sajakah yang
harus ada di dalam kotak obat di rumah?
1.
Perlengkapan P3K, seperti kain kasa steril,
plester hypoalergenik, plester siap pakai beragam ukuran, kapas, gunting, dan
thermometer.
2.
Obat luar, seperti povidone iodine atau biasa
disebut sebagai obat merah untuk mengobati luka, antiseptik, obat tetes mata,
obat gosok untuk perada masuk angin atau untuk menghilangkan gatal, bedak
gatal, salep gatal, salep untuk luka bakar ringan, salep untuk pereda memar,
dan salep untuk mengobati keseleo ringan.
3.
Obat minum, seperti obat penurun panas, obat
diare, dan obat batuk.
Untuk
obat penurun panas bisa paracetamol ataupun ibuprofen. Keduanya memiliki efek
anti nyeri. Khusus untuk ibuprofen, berfungsi juga untuk anti radang. Semuanya
memiliki efek samping bila digunakan secara berlebihan.
Untuk
obat diare, sediakan obat yang berbeda untuk orang dewasa dan untuk anak-anak.
Untuk bayi dan balita yang mengalami diare, sediakan selalu oralit, karena
mereka rentan mengalami dehidrasi dengan sangat cepat. Apabila tidak kunjung
membaik, disarankan segera membawa anak ke dokter untuk mendapatkan perawatan
intensif.
Untuk
obat batuk, sediakan obat batuk putih untuk anak dan obat batuk hitam untuk
orang dewasa.
Itulah obat-obatan dasar
yang harus kamu sediakan dalam kotak obat di rumah masing-masing. Selain itu, kamu
juga harus memperhatikan cara penyimpananya. Sebaiknya, kamu memperhatikan tips
berikut:
1.
Kotak obat semestinya di simpan di tempat
yang tidak bisa dijangkau oleh anak-anak. Akan lebih aman apabila selalu dalam
kondisi terkunci.
2.
Kotak obat juga juga semestinya terletak di
tempat sejuk dan gelap, terlindung dari cahaya matahari. Sebab, obat mudah
terurai secara kimiawi oleh pengaruh cahaya, udara, dan suhu. Ada beberapa obat
yang harus disimpan di lemari pendingin. Maka dari itu, sebaiknya jangan lupa
menanyakan cara penyimpanan yang tepat kepada dokter ataupun apotekernya.
3.
Obat
sebaiknya tetap disimpan dalam kemasannya masing-masing. Jangan pernah
memindahkannya ke dalam wadah atau botol lain untuk mencegah terjadinya
perubahan kimiawi yang bisa jadi malah berbahaya.
4.
Obat cair yang telah dibuka, sebaiknya
kemasannya dibungkus plastic dan diikat kencang.
5.
Ada baiknya kamu memberi label atau catatan
khusus pada kemasan obat, apalagi kalau kamu memiliki beberapa anak, agar tidak
saling tertukar.
Tidak ada kesulitan yang
berarti dalam mengaplikasikan beberapa tips di atas. Semoga semua yang membaca
artikel sederhana ini bisa menerapkannya.
Penulis,
Rara Radyanti
Komentar
Posting Komentar