Meminta Maaf dan Memaafkan






Maaf
"Kenapa tidak kamu saja yang minta maaf?"
"Kenapa aku begitu sulit memaafkanmu?
"Kenapa kata maaf itu begitu sulit terucap?"
"Ah, kenapa kita harus saling memaafkan?"
Sebab, tak ada manusia yang sempurna di bumi ini. Siapa pun dia, pasti pernah melakukan kesalahan.
Dear sahabat, menilai kesalahan orang lain itu mudah. Yang sulit itu adalah mengakui kesalahan diri sendiri. Biasanya, hanya orang yang berjiwa besar yang mampu melakukannya.
Sahabat, marahkah kamu saat ada orang lain yang melukaimu? Atau melukai orang yang kamu sayangi?
Marah saat ada yang menyakiti kita atau orang yang kita sayangi adalah reaksi yang wajar. Namun jangan disimpan hingga menimbulkan kebencian. Karena kebencian hanya akan membawa kedengkian.
Wahai sahabatku, kedengkian itu bisa melahirkan rasa dendam. Semua itu hanya akan mengikis seluruh amalan-amalan baik yang sudah dengan susah payah kita kumpulkan.
Ketika timbul rasa dengki dalam hati, segeralah ingat Hadist Rasul ini, "Jauhilah oleh kalian dengki, karena dengki akan memakan kebaikan, bagaikan api memakan kayu bakar."
Sayang kalau amalan kebaikan yang telah kita lakukan jadi menguap sia-sia, kan?
Sahabatku, sebenarnya kesalahan orang lain itu justru bisa menjadi ladang pahala bagi kita. Yaitu, apabila kita bisa ikhlas memaafkannya dan membantunya memperbaiki kesalahannya itu. Apalagi kalau kita mau mendaraskan doa kebaikan untuknya, serta menutupi aibnya itu.
Duhai sahabatku, sejatinya meminta maaf dan memaafkan itu sama-sama mulia, selama itu terlahir dari keikhlasan hatimu.

Goresan Pena Rara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Buku yang Rusak Akibat Terlalu Lama Disimpan

4 Alasan Kenapa Harus Melakukan Pre-Launching Produk

Review: Biolage Scalp Refresher, Serum Rambut dengan Sensasi Dingin Menyegarkan