JANGAN JADI ISTRI NYEBELIN






Menjaring jawaban tentang apa yang membuat istri tampak menyebalkan di mata suami dan sebaliknya, apa yang membuat suami tampak menyebalkan di mata istri, yang kejaring kebanyakan jawaban-jawaban dari para istri.

Entahlah, apakah karena laki-laki memang banyak nyebelinnya, ataukah karena wanita lebih mudah menumpahkan uneg-uneg-nya?
Hi ... Hi ....

Ngomong-ngomong soal sifat menyebalkan ini, bener banget kata bulikku, bahwa tiap pasangan pasti punya sisi menyebalkannya masing-masing. Tetapi, demi sebuah kebersamaan, ya masing-masing mesti bisa saling menerima dan mesti sama-sama setuju untuk hidup bersama dengan hal itu. Ini yang dinamakan dengan menjaga komitmen.
.
.
Saya menikah "baru" mau 19 tahun. Masa-masa sebel sama kelakuan suami itu sudah lama lewat. Yaa ... meskipun masih kambuhan juga, sih, tapi udah jarang banget. Udah paham banget sama beliau sak njobo njerone 😊😊

Sakjane, yo ... Kalau kita ini "eling" bahwa Gusti Allah itu memberikan kenikmatan yang sangat banyak bagi para istri, hambok bojo kita nyebelinnya kayak apa, pasti bisa nrimo, kok. Dan, "nrimo" itu bakal bikin kita "lego" lho ... Yakinlah.
Ndak caya??
Coba ceki-ceki beberapa hadis ini,

" Makanan yang disediakan oleh istri kepada suami adalah lebih baik dari istri itu mengerjakan ibadah haji dan umroh." (HR Anas bin Malik)
Nggak perlu jauh-jauh ke tanah suci, cukup masak buat suami, pahalanya sama. Penak, to?
Nek lagi sayah, sekali sekali tumbas matengan yo nggak apa, sih. Itung-itung berbagi rezeki sama bakul sayur masak😉😉

Kemudian ada juga sabda nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu mas'ud, "Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah menetapkan baginya seribu kebaikan, mengampuni seribu kejelekannya, mengangkat baginya seribu derajat, dan seluruh apa saja yang terkena sinar matahari memohonkan ampun padanya."
Nah, Bu, ngumbahi klambine bojo kuwi pahalane menggiurkan. So, meskipun ada laundry, klambine mas bojo sebisa mungkin tak cuci sendiri. Liannya, eh, lainnya dipasrahke wong lain nggak apa ..he...hee....

Terus ada lagi, masih dari Ibnu Mas'ud, "Sekali suami minum air yang disediakan oleh istrinya, adalah lebih baik dari berpuasa setahun."
Eleh ...eleh ... Berapa kali dalam sehari kita nyiapin minum buat suami? Kalau dihitung, kita udah dapet pahala puasa selama ratusan bahkan ribuan tahun puasa.
Nikmat mana lagi yang hendak kau dustakan, Bu?

Lagi ... "Tidak akan putus ganjaran dari Allah kepada seorang istri yang siang dan malamnya menggembirakan hati suami."
Uiiih ... "ena ena" aja ada pahalanya loh, Bu. Masak nggak mau?😉
Etapi, jangan juga menganggap kalau menggembirakan suami itu hanya dengan cara "ena ena" saja. Patuh sama suami, nggak nggresulo, bisa menjaga penampilan, itu sudah sangat bisa menggembirakan suami, lho.

Lagiii ... "Pemeliharaan yang baik terhadap anak-anak adalah menjadi benteng neraka. Pandangan yang baik dan harmonis terhadap suami adalah tasbih (zikir)"
Puenak yo, Bu. Kalau suami harus komat kamit ratusan kali buat dapetin pahala zikir, kita cukup bersikap romantis saja sama suami, udah dapet pahala zikir. Apalagi dengan momong anak, insyaallah kita nggak keceblung neraka karena udah dibentengi.

Kemudian, dari HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Al Hakim, "Seorang istri yang mati, sedangkan suaminya ridho kepadanya, maka ia akan masuk surga."
Sungguh nikmat yang tak terbantahkan ya, Bu.

Masih banyak hadis yang mengisahkan nikmat-nikmat yang bakal diperoleh seorang istri dengan berbuat baik terhadap suaminya.
.
.

Kalau ada yang ngatain kita ini koyo cah cilik, gampang diiming-imingi pahala, jarno wae, Bu. Biarkan saja. Kenyataannya, kita hidup di dunia ini memang hanya buat mampir nabung sebanyak-banyaknya pahala, kok. Karena hanya itu yang bisa kita gunakan buat menyelamatkan diri kita di hari pembalasan nanti. (menurut pemahamanku, sih, nggak tahu kalau dia.)
Dan kalau diibaratkan buah, pahala itu teng gemandul banyak sekali di sekitar kita, sangat mudah kita petik, cukup hanya dengan menjadi istri yang baik. Penak, to?
.
.
.
Bu ibu sahabat-sahabatku yang budiman, menjalani peran sebagai istri itu memang tidak pernah mudah. Apalagi buat yang masih baru-baru nikah, wong yang sudah lama nikah saja masih sering kesulitan, kok.

Tak perlu juga mati-matian berusaha menjadi istri yang sempurna. Cukuplah menjadi istri yang baik dan tidak menyebalkan saja. Lagi pula, kita ini memang nggak bisa mencapai kesempurnaan, kok. Kan, kesempurnaan itu hanya milik Allah, sedangkan kita, hanya punya kesemprulan ...hee ...he....

#celotehrara
#notetoself
#janganjadiistrinyebelin

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Buku yang Rusak Akibat Terlalu Lama Disimpan

4 Alasan Kenapa Harus Melakukan Pre-Launching Produk

Review: Biolage Scalp Refresher, Serum Rambut dengan Sensasi Dingin Menyegarkan