Si Gugup dan Si Grogi yang Bikin Keki
Pernah mengalami gugup? Tiba-tiba saja jadi grogi, ngomong jadi nggak
jelas dan terbata-bata alias nggak beraturan, bahkan diikuti dengan salah
tingkah. Pokoknya malu-maluin, deh.
Saya pernah banget tuh ngalamin hal seperti itu. Rasanya seperti ingin
segera melenyapkan diri..hi..hi..#nutupMukaPakeSerbet
Ceritanya waktu itu saya lagi dapet tugas menjadi leasson officer-nya salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia.
Sebagai orang yang bertugas menjadi salah satu ujung tombaknya
perusahaan, tentu saja saya dan rekan-rekan sudah dibekali ilmu yang cukup.
Namun demikian, siapa yang bakal menyangka kalau ternyata meskipun sudah
dibekali ilmu, tapi tetep saja kalau yang namanya ‘grogi’ menghampiri, semua
ilmu tadi jadi lenyap, menguap tak berbekas sama sekali.
Jadi ceritanya begini, waktu itu memang ada jadwal kunjungan bapak Menteri
ke pameran perbankan, di mana saya sedang bertugas pada saat itu. Kami sebagai
petugas dari bank milik BUMN terbesar di negeri ini tentu saja sudah
mempersiapkan wakil terbaiknya. Sang wakil (bukan saya) sudah berlatih keras
untuk dapat menguasai seluruh materi perbankan agar saat pak menteri berkunjung
bisa lancar mendampingi.
Lha dalah, dasar sedang apes..ketika pak menteri datang, lha kok beliau
malah menghampiri saya, padahal saya
sudah berusaha nyempil-nyempil (sedikit bersembunyi) agar tidak menarik
perhatian pak menteri.
Lha ketika pak menteri sudah berada tepat di hadapan saya, mana bisa
lagi saya menghindar dari beliau…#mengingatKejadianItuDenganKeringatMembanjiri.
Yang namanya public figure, ke
mana beliau melangkah, puluhan wartawan dengan kamera dan kilatan lampunya yang
menyilaukan (namanya juga di indoor) selalu mengikuti.
Hyakdesss…#rasanyaSepertiDitinju..waktu pak menteri ngajak ngobrol, saya
grogi setengah mati…#ampuuun, Maakk…malunya… Apalagi kejadian itu diliput dan disiarkan
langsung oleh TVRI, entah dengan stasiun TV yang lain.
Pikiran saya tiba-tiba saja kosong melompong..blank…semua materi yang
saya pelajari menguap entah ke mana. Saya menjawab pertanyaan dari pak menteri
dengan sangat terbata-bata, nggak beraturan, cenderung malah nggak jelas…ha..ha..ha..hiks
#Saya ketawa sambil nangis, kalau mengingat semua itu.
Nggak cukup sampai di situ penderitaan saya. Pas udah pulang, ibu saya
langsung menyambut dengan pertanyaan, “Kowe
ki mau ngomong opo karo pak Menteri?”
“Ha emboh…” jawab saya singkat.
Ibu saya pasti melihat dari siaran langsung di TVRI. Nyeseekk… apalagi
pas ketemu temen-temen.
“Hei, aku tadi nonton kamu di tivi lho. Wah elok, karo pak menteri, yo?”
Jelas, bagiku ucapan teman-teman itu seperti cemoohan…(ngenyek) istilah
jawanya. Uissiiin saya…
Kejadian singkat yang mungkin segera dilupakan oleh orang lain
(khususnya pak menteri..he..he..) buat saya bagaikan keloid di tubuh. Nggak bisa ilang.
Bahkan cukup berpengaruh terhadap perilaku saya. Hingga saat ini, saya
selalu grogi kalau harus berbicara di depan orang banyak.
Cukup ya, ceritanya. Sekarang saya mau bahas apa sih gugup itu?
Gugup atau grogi adalah masalah mental yang sering dialami sebagai reaksi tubuh
terhadap stres. Namun, pada orang tertentu keadaan tersebut dapat timbul tanpa
ada stres yang nyata. Orang yang mudah gugup dan gelisah dapat disebabkan
oleh sistem saraf yang terlalu aktif, katanya sih.
Apakah kamu pernah gugup, grogi,
ngomong nggak beraturan atau nggak jelas?
Penyakit gugup aka grogi ini bisa timbul sewaktu-waktu ketika seseorang tampil
berbicara di depan umum atau khalayak ramai, berpidato, presentasi, dan lain
sebagainya. Biasanya, belum juga maju udah gemetaran, keringat dingin dan demam
panggung. Kalo udah gitu, ilang semua
deh yang mau kita sampeiin ke orang-orang. Persis kejadian yang menimpa saya
dengan pak menteri di atas..hi..hi..
Secara psikologis, sebenarnya hal
yg membuat gugup adalah pikiran ragu-ragu yang kita miliki. Semestinya sih kamu
harus mengurangi pikiran-pikiran tersebut dan menutupinya dengan sesuatu yg bisa membuatmu percaya diri.
Untuk bisa melakukan hal tersebut, sebenarnya ada hal yang dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut :
1.
FOKUS PADA
TUJUAN AWAL
Kadang
hal-hal konyol seperti bagaimana orang lain berfikir tentang penampilanmu dapat
membuatmu gugup. Solusinya adalah abaikan itu dan fokuslah pada tujuan awal
kamu berada. Sebagai contoh saat sedang interview untuk mendapatkan pekerjaan,
fokuslah pada pertanyaan yang diajukan dan bagaimana kamu bisa menjawab dengan
baik.
2.
CARILAH TEMAN
YANG MENDUKUNGMU
Cara paling mudah untuk menghilangkan gugup
adalah dengan mencari teman yang dapat membantumu untuk tetap fokus pada
masalah yang sedang dihadapi.
3.
BUAT DIRIMU
SIBUK
Adanya
waktu kosong merupakan salah satu penyebab kamu menjadi gugup. Tetap fokuskan
pikiranmu atau alihkan perhatian kepada sesuatu yang membuatmu tenang.
4.
TAHU APA YANG
AKAN KAMU KATAKAN
Kamu harus siap dengan rencana apa saja yg akan
kamu lakukan dan menyiapkan langkah pencegahan atau solusi atas kemungkinan yg
akan terjadi.
5.
BERSIKAP DAN
BERFIKIR POSITIF
Ketika kamu berfikir tentang sesuatu, hal itu akan cenderung menjadi kenyataan. Segala sesuatu yang kamu lakukan sebelumnya bermula dari pikiranmu. Berfikirlah positif tentang apa yang membuat kamu gugup dan itu akan mengurangi rasa gugup.
Ketika kamu berfikir tentang sesuatu, hal itu akan cenderung menjadi kenyataan. Segala sesuatu yang kamu lakukan sebelumnya bermula dari pikiranmu. Berfikirlah positif tentang apa yang membuat kamu gugup dan itu akan mengurangi rasa gugup.
6.
BERUSAHALAH
BERPENAMPILAN BAIK YANG MEMBUAT KAMU NYAMAN DAN BISA MENAMBAH KEPERCAYAAN DIRI
Mengenakan pakaian yang baik dapat menambah
kepercayaan diri dan mengurangi kegelisahanmu. Hal tersebut juga akan menunjukkan bahwa kamu
menghormati dirimu sendiri dan orang lain di sekitarnya. Beneran ini, mah. Because banyak orang yang bilang "love from the first sight." So, nggak ada salahnya mulai memperhatikan penampilan, khususnya buat kamu yang masih jomblo..he..he..
Kelihatannya sih nggak susah, ya. Seandainya pada waktu itu saya sudah
memiliki ilmu ini, pasti kejadiannya nggak bakal se ‘memalukan’ itu…hiks…
Komentar
Posting Komentar